Novel karya Mochtar Lubis ini berkisah tentang Sadeli seorang anggota dinas rahasia TNI berpangka mayor. Ia menyamar sebagai pedagang penjual hasil bumi ke luar negeri. Ia bertugas mengumpulkan dana, mencari senjata, alat-alat komunikasi dan membuka hubungan udara bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan kembali oleh Belanda.
Di Singapura, Sadeli berhasil mengumpulkan obat-obatan dan alat-alat komunikasi. Namun kegiatannya ini diketahui pleh dinas rahasia Inggris yang berkuasa di Singapura. Di Singapura ia dibantu Alinurdin, seorang wartawan yang juga memperkenalkan perjuangan rakyat Indonesia dan berhasil mendapatkan simpati orang-orang di luar dan dalam negeri.
Sadeli menemui Umar Yunus bawahannya yang mengenyam hidup mewah dan berfoya-foya. Umar Yunus lupa daratan karena terjebak oleh Mr. Yo yang menyodorkan wanita cantik, Ritalu. Dikemukakannya tentang tugasnya oleh Sadeli bahwa ia menyamar sebagai pedagang untuk membantu perjuangan RI. Diperintahkannya supaya Umar Yunus mengirim senjata, obat-obatan, dan alat-alat komunikasi ke Indonesia. Ia sendiri akan ke Bangkok untuk mencari seorang penerbang Amerika yang berpengalaman, untuk membuka jalur penerbangan luar negeri ke Indonesia.
Sadeli tidak mudah mendapatkan orang yang dicarinya. Namun akhirnya ia berhasil meyakinkan Dave Wayne, seorang pendeta dan penerbang. Sadeli dapat membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah mutlak, bangsa mana pun tidak boleh menindas bangsa lain, walaupun itu bangsanya sendiri. Sadeli pun berhasil meyakinkan Dave tentang agama, komunikasi, nazi, dan tata kehidupan dunia masa datang, termasuk Indonesia.
Sadeli menyusun rute penerbangan beserta tiga orang wartawan asing untuk memberitahukan dunia luar tentang revolusi Indonesia. Sementara itu ia menuntut agar Umar Yunus mengembalikan uang negara yang telah disalahgunakannya sebanyak 500 dolar dan berhenti dari dinas intelijen karena ia menyalahgunakan jabatannya. Namun Umar Yunus tetap membangkang kepada Sadeli, atasannya.
Dalam tugas mengantarkan senjata dan alat komunikasi ke Riau Sadeli membawa Umar Yunus dengan speedboat dan bermaksud menghadapkan Umar Yunus ke Pengadilan Militer. Di tengah laut mereka mendapat serangan convert Belanda. Berjatuhan kurban dalam speedboat dan mereka terdesak ke pantai. Peristiwa ini sangat berkesan dan menyadarkan Umar Yunus. Di hadapannya sendiri ia menyaksikan temannya mati tertembak dalam suasana yang sangat kritis.
Sadeli mendengar kata-kata pengakuan Umar Yunus, bahwa Sadeli memang benar. Ia bersedia menjadi apa saja untuk membantu Sadeli membela tanah air. Umar Yunus kembali bertugas aktif dan sebaik-baiknya sebagai anggota dinas rahasia TNI sekalipun pangkatnya diturunkan menjadi letnan.
Akibat perjanjian Linggarjati keadaan di Indonesia tidak menguntungkan. Hal ini membuat Sadeli bekerja lebih keras di luar negeri. Untung saja penilaian Dave bahwa Indonesia ada di pihak yang benar.
Sadeli mendapat perintah untuk membeli Catarina, pesawat terbang yang dapat mendarat di permukaan air. Untuk itu ia harus pergi ke Hongkong. Dalam tugas itu ia berjumpa dengan Maria, seorang gadis cantik dan menarik. Kalau selama ini kasih mesra Sadeli belum tersentuh, kali ini ia terpikat kepada Maria. Mereka pun sama-sama jatuh cinta. Setelah selesai mengurus pembelian Catarina, Sadeli kembali ke Singapura dan melangsungkan pernikahan dengan Maria.
Sementara itu perkembangan di tanah air tidak menggembirakan. Kota Yogyakarta diduduki Belanda dan pemerintahan RI pindah ke Bukit Tinggi. Di Singapura Sadeli bekerja lebih keras, berjuang lebih giat. Dalam perjuangannya itu Sadeli melihat Maria membantu dengan sungguh-sungguh untuk membela nusa, bangsa, dan negara yang baru baginya.
Di Singapura, Sadeli berhasil mengumpulkan obat-obatan dan alat-alat komunikasi. Namun kegiatannya ini diketahui pleh dinas rahasia Inggris yang berkuasa di Singapura. Di Singapura ia dibantu Alinurdin, seorang wartawan yang juga memperkenalkan perjuangan rakyat Indonesia dan berhasil mendapatkan simpati orang-orang di luar dan dalam negeri.
Sadeli menemui Umar Yunus bawahannya yang mengenyam hidup mewah dan berfoya-foya. Umar Yunus lupa daratan karena terjebak oleh Mr. Yo yang menyodorkan wanita cantik, Ritalu. Dikemukakannya tentang tugasnya oleh Sadeli bahwa ia menyamar sebagai pedagang untuk membantu perjuangan RI. Diperintahkannya supaya Umar Yunus mengirim senjata, obat-obatan, dan alat-alat komunikasi ke Indonesia. Ia sendiri akan ke Bangkok untuk mencari seorang penerbang Amerika yang berpengalaman, untuk membuka jalur penerbangan luar negeri ke Indonesia.
Sadeli tidak mudah mendapatkan orang yang dicarinya. Namun akhirnya ia berhasil meyakinkan Dave Wayne, seorang pendeta dan penerbang. Sadeli dapat membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah mutlak, bangsa mana pun tidak boleh menindas bangsa lain, walaupun itu bangsanya sendiri. Sadeli pun berhasil meyakinkan Dave tentang agama, komunikasi, nazi, dan tata kehidupan dunia masa datang, termasuk Indonesia.
Sadeli menyusun rute penerbangan beserta tiga orang wartawan asing untuk memberitahukan dunia luar tentang revolusi Indonesia. Sementara itu ia menuntut agar Umar Yunus mengembalikan uang negara yang telah disalahgunakannya sebanyak 500 dolar dan berhenti dari dinas intelijen karena ia menyalahgunakan jabatannya. Namun Umar Yunus tetap membangkang kepada Sadeli, atasannya.
Dalam tugas mengantarkan senjata dan alat komunikasi ke Riau Sadeli membawa Umar Yunus dengan speedboat dan bermaksud menghadapkan Umar Yunus ke Pengadilan Militer. Di tengah laut mereka mendapat serangan convert Belanda. Berjatuhan kurban dalam speedboat dan mereka terdesak ke pantai. Peristiwa ini sangat berkesan dan menyadarkan Umar Yunus. Di hadapannya sendiri ia menyaksikan temannya mati tertembak dalam suasana yang sangat kritis.
Sadeli mendengar kata-kata pengakuan Umar Yunus, bahwa Sadeli memang benar. Ia bersedia menjadi apa saja untuk membantu Sadeli membela tanah air. Umar Yunus kembali bertugas aktif dan sebaik-baiknya sebagai anggota dinas rahasia TNI sekalipun pangkatnya diturunkan menjadi letnan.
Akibat perjanjian Linggarjati keadaan di Indonesia tidak menguntungkan. Hal ini membuat Sadeli bekerja lebih keras di luar negeri. Untung saja penilaian Dave bahwa Indonesia ada di pihak yang benar.
Sadeli mendapat perintah untuk membeli Catarina, pesawat terbang yang dapat mendarat di permukaan air. Untuk itu ia harus pergi ke Hongkong. Dalam tugas itu ia berjumpa dengan Maria, seorang gadis cantik dan menarik. Kalau selama ini kasih mesra Sadeli belum tersentuh, kali ini ia terpikat kepada Maria. Mereka pun sama-sama jatuh cinta. Setelah selesai mengurus pembelian Catarina, Sadeli kembali ke Singapura dan melangsungkan pernikahan dengan Maria.
Sementara itu perkembangan di tanah air tidak menggembirakan. Kota Yogyakarta diduduki Belanda dan pemerintahan RI pindah ke Bukit Tinggi. Di Singapura Sadeli bekerja lebih keras, berjuang lebih giat. Dalam perjuangannya itu Sadeli melihat Maria membantu dengan sungguh-sungguh untuk membela nusa, bangsa, dan negara yang baru baginya.
No comments:
Post a Comment