Thursday, March 15, 2012

Resensi Novel "Bumi Cinta" Karya Habiburrahman El-Shirazy


Dan novel yang ditunggu-tunggu para penggemar karya Habiburrahman El-Shirazy atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kang Abik ini pun terbit juga.

Novel yang bertajuk Bumi Cinta ini masih merupakan novel dengan kisah romansa relijius yang tetap mengusung predikat sebagai novel pembangun jiwa, sebagaimana novel-novel Kang Abik sebelumnya yaitu Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih (KCB).

Bahkan baik Ayat-Ayat Cinta dan KCB keduanya telah dilayarlebarkan. Namun tidak seperti novel sebelumnya yang bersetting di Mesir, kali ini Kang Abik mencoba mengeksplorasi keindahan bumi Rusia, khususnya kota Moskow.

CERITA
Dan tersebutlah seorang pemuda Indonesia bernama Muhammad Ayyas, seorang mahasiswa pasca sarjana di Delhi, India yang juga seorang santri. Muhammad Ayyas yang sebelumnya kuliah di Madinah ini berniat ingin mengerjakan tugas penelitian dari Dosen pembimbingnya yaitu mengenai Kehidupan Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stallin.

Tibalah ia di Rusia dengan disambut oleh teman lamanya David. David inilah yang mencarikan apartemen tempat tinggal untuk Ayyas. Dengan alasan keterbatasan budget yang dimiliki Ayyas dan lokasi apartemen yang strategis ternyata David hanya bisa mendapatkan sebuah apartemen yang berbagi dengan orang lain. Parahnya teman seapartemennya itu adalah dua orang wanita Rusia yang jelita. Serangkaian masalah bagi Ayyas pun bermula dari sini.

Yelena seorang pelacur kelas atas dan Linor seorang pemain biola yang akhirnya diketahui sebagai agen rahasia Mossad adalah 2 wanita yang menjadi teman seapartemen Ayyas. Apartemen yang memiliki 3 kamar ini mengharuskan Ayyas harus selalu berinteraksi dengan keduanya di ruang tamu, dapur, dan ruang keluarga. Sungguh ini merupakan godaan keimanan yang dahsyat bagi Ayyas yang mencoba menjaga kesucian dirinya sebagai muslim.

Godaan bagi Ayyas tidak hanya sampai di situ, dosen pembimbing yang dirujuk oleh dosennya di Delhi tidak bisa melakukan bimbingan ke Ayyas karena sesuatu hal, dia menyerahkan tugas bimbingan ini kepada asistennya. Dan ternyata sang asisten adalah seorang gadis muda jelita bernama Anastasia, seorang penganut kristen ortodoks yang sangat taat.

Interaksi yang intens sang asisten dengan Ayyas menimbulkan rasa simpati yang lebih di hati Anastasia kepada Ayyas. Ketertarikan itu pun kian hari kian menguat. Di lain pihak Yelena tengah dilanda konflik dengan sang mucikari dan Linor sang agen Mossad tengah menyiapkan rencana jahat kepada Ayyas, yaitu menyiapkan rekayasa fitnah sebuah pengeboman yang diarahkan agar Ayyas sebagai pelakunya.

Tiga wanita inilah yang mendominasi jalannya kisah dalam Bumi Cinta. Tidak ada konflik yang sedemikian hebat dalam kisah ini sebagaimana kita temui pada sosok Fahri yang sempat masuk penjara di Mesir, atau tokoh Furqon yang sempat terkena virus HIV. Di sini tokoh Ayyas hanya “nyaris” dipenjara karena difitnah melakukan pengeboman di Hotel Metropole oleh Linor.

Kisah ini juga dilengkapi dengan peristiwa pembantaian Zionis terhadap muslim Palestina di Sabra dan Sathila. Nuansa romansa memang terasa sangat kental di sini. Tiap halaman akan kita jumpai gejolak perasaan Ayyas atas wanita-wanita jelita yang dijumpainya.

KEKURANGAN
Lagi-lagi Kang Abik menampilkan tokoh yang terlalu sempurna di sini. Muhammad Ayyas memang dikisahkan tidak tampan dan juga tidak jelek, namun ia sangatlah cerdas, saleh, tawadhu, memiliki kepekaan sosial yang luar biasa, sangat romantis dan sifat-sifat baik lainnya. Bahkan berkali-kali Ayyas digambarkan menangis akan hal-hal yang ia anggap merupakan dosa atau mendekati dosa.

Banyak terdapat dialog-dialog yang sangat panjang yang jika kita bayangkan dalam dunia nyata ini akan sangat tidak realistis. Kang Abik dalam hal ini kurang halus dalam menyusupkan nilai-nilai dakwah. Tidak seperti dalam Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih, dialog-dialog bermuatan dakwah dalam novel ini ada kesan menggurui dan terlalu berpanjang-panjang.

Plot cerita terasa sangat datar. Ketika peristiwa pengeboman terjadi saya berharap ini menjadi klimaks cerita tentang kedzaliman yang harus dihadapi Ayyas, namun sayang ini sekali ini tidak kita jumpai. Tokoh Ayyas di sini tidak menghadapi konflik yang berarti alias bahagia-bahagia saja sepanjang cerita.

Mengapa yang terpikat kepada Ayyas seluruhnya merupakan wanita-wanita cantik? walau pun dengan ragam latar belakang yang berbeda tetap ini merupakan gangguan buat saya pribadi ketika membacanya.

KELEBIHAN
Sebagaimana novel sebelumnya, Bumi Cinta sarat degan muatan dakwah. Kisah romansa berbalut nilai dakwah ini disajikan dengan apik dan asyik untuk dinikmati. kang Abik juga menyelipkan kisah Sabra dan Sathila yang merupakan kisah pembantaian Zionis atas muslim Palestina.

Kang Abik menggambarkan kota Moskow dengan amat sangat detail, dari lokasi-lokasi strategis, gedung-gedung bersejarah, makanan khas Rusia, metro yang merupakan kebanggaan masyarakat Moskow, gaya hidup masyarakat di sana serta hal lainnya. Semua digambarkan dengan sangat jelas dan detail. Kutipan-kutipan bahasa Rusia juga benar-benar mampu menghanyutkan pembaca seakan benar-benar berada di negeri Rusia.

Akhir kisah yang menggantung, yaitu ketika Linor ditembak oleh agen Mossad setelah ia berhijrah ke Islam. Hingga halaman terakhir tidak diketahui apakah Linor ini akan mati atau selamat. Terus terang ini sangat membuat penasaran.

KEINDAHAN KOTA MOSKOW
Inilah beberapa foto beberapa lokasi yang menjadi latar belakang novel Bumi Cinta ini. Kita bisa membayangkan betapa indah dan cantiknya kota Moskow itu :)


Sheremetyevo Airport

Apartemen Kwartina

MGU, Universitas kebanggaan masyarakat Moskow

KBRI di Moskow

Stasiun Metro Smoleskaya, lihat kemegahannya

Stasiun Metro Kievskaya, sebuah keanggunan yang berkelas

Stasiun Metro Komsomolskaya, ini stasiun atau istana ya?

Blue Mosque, satu dari 5 buah masjid di Moskow

Gereja St. Basil di Red Square (lapangan merah)

Hotel Metropole

KESIMPULAN
Bumi Cinta sebagaimana novel Kang Abik sebelumnya memang menawarkan sebuah kisah romansa yang sangat indah dengan tetap dibalut nilai-nilai Islami. Novel ini mampu membangunkan jiwa-jiwa terlelap akan kelalaian mensyukuri nikmat Tuhan. Sangat layak dibaca dan dikoleks.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: http://imansulaiman.com 

2 comments:

  1. Aq udahh pernahh tahu novelnya.. tapi blm sempett baca. Resensi yang baguss... itu foto-fotonya jugaa... Blue Mosque, satu dari 5 buah masjid di Moskow (gmana ya bentukk dlmnya...)...

    ReplyDelete
  2. di bikin novel lanjutannya lagi apa enggk yaa...????????
    soalnya penasaran sama cerita akhir yg ngantung....

    ReplyDelete