Wednesday, March 9, 2011

Unsur-unsur Fiksi

Karya fiksi merupakan sebuah bangunan cerita yang menampilkan sebuah dunia yang sengaja dikreasiakan pengarang. Sebuah novel merupakan sebuah totalitas, suatu keseluruhan yang bersifat artistik. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai bagian-bagian, unsur-unsur, yang saling berkaitan satu sama lain yang erat dan saling menguntungkan.

Fakta, Tema, dan Sarana Cerita
Stanton (1965: 11-36) membedakan unsur pembangun sebuah novel ke dalam tiga bagian; fakta, tema, dan sarana pengucapan (sastra).
  1. Fakta (facts) dalam sebuah cerita meliputi karakter (tokoh cerita), plot, dan setting merupakan unsur faktual yang dapat dibayangkan peristiwanya, eksistensinya, dalam sebuah novel.
  2. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, yang berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, maut, religius dll. Tema bersinonim dengan ide atau tujuan utama cerita.
  3. Sarana pengucapan sastra, adalah teknik yang digunakan oleh pengarang untuk memilih dan menyusun detil-detil cerita (peristiwa dan kejadian) menjadi pola yang bermakna. Macam sarana sastra antara lain, sudut pandang penceritaan, gaya (bahasa), dan nada, simbolisme, dan ironi.
Cerita dan Wacana
Menurut pandangan strukturalisme unsur fiksi dibagi dua yaitu cerita dan wacana. Cerita merupakan isi dari ekspresi naratif, sedangkan wacana merupakan bentuk dari sesuatu yang diekspresikan (Chatman, 1980:23). Oleh kaum formalis Rusia yaitu membedakannya ke dalam unsur fable (fibula) dan unsure sujet (sjuzet). Fabel merupakan aspek materil (dasar) cerita, keseluruhan cerita yang diungkapkan dalam teks naratif yang disampaikan kepada pembaca. Sujet yang disebut juga plot, adalah urutan cerita yang seperti terlihat dalam teks itu, yang mungkin berupa:
  • Urutan kronolagis/normal (urutan dari awal hingga akhir, a-b-c)
  • Urutan sorot balik (flash back, c-b-a)
  • Urutan in medias res (mulai dari peristiwa/konflik yang menegang, b-a-c)

Referensi:
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada university Press.

No comments:

Post a Comment