Thursday, May 8, 2014

Resensi Buku "Dimensi Sosial Keagamaan Fiksi Indonesia Modern, Fenomena Novel Keluarga Permana"


 
Buku Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern, Fenomena Perkawinan Lintas Agama dalam Novel Keluarga Permana Karya Ramadhan K.H.: Kajian Semiotik merupakan hasil disertasi Dr. Ali Imron Al-Ma’ruf, M.Hum untuk memperoleh gelar Doktor dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saat ini penulis mengajar sebagai dosen di jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Buku ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab membawahi subbab-subbab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang dilakukannya kajian, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat kajian, tinjauan pustaka, landasan teori, serta metode peneiltian.

Dari latar belakang yang diuraikan penulis dapat disimpulkan bahwa masalah sosial keagamaan yang diangkat dalam novel Keluarga Permana merupakan masalah yang fenomenal dan kontroversial sehingga menarik untuk diadakan kajian. Permasalahan yang dikaji yaitu wujud bangunan struktur dan makna dimensi sosial keagamaan dalam novel Keluarga Permana. 

Dalam landasan teori diuraikan beberapa teori yang berkaitan dengan tema kajian, meliputi: novel Indonesia mutakhir, struktur novel, teori strukturalisme, teori semiotik, teori interteks, serta kode bahasa, sastra, dan budaya. Teori semiotik diuraikan lebih mendalam karena penulis menggunakan teori ini dalam kajiannya.

Bab kedua berisi biografi pengarang, yaitu Ramadhan K.H. Diceritakan juga latar sosial budaya pengarang yaitu sosial budaya Sunda. Bab ketiga dan keempat merupakan hasil kajian. Dalam bab ketiga diuraikan struktur bangunan novel. Penulis memaparkan struktur bangunan novel Keluarga Permana yang memiliki unsur-unsur novel pada umumnya. Struktur naratif novel terjalin dalam bentuk sorot balik, namun secara kronologis isi cerita mudah dipahami. 

Dipaparkan juga penokohan dalam novel dengan menjelaskan karakter masing-masing tokoh disertai kutipan beberapa teks dalam novel yang menyuratkan karakter tokoh tersebut. Penulis juga memaparkan latar cerita yang meliputi latar waktu, tempat, dan sosial. Dari analisis struktur novel, penulis mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dalam novel Keluarga Permana membentuk struktur cerita yang utuh dalam jalinan cerita yang menarik guna mendukung totalitas makna yang terkandung di dalamnya.

Dalam bab keempat penulis memaparkan hasil kajian analisis makna novel Keluarga Permana dengan menggunakan pendekatan semiotik dan interteks. Penulis menjelaskan dimensi sosial keagamaan dalam novel Keluarga Permana yang dirinci dalam beberapa subbab. Subbab pertama penulis menangkap makna dalam novel Keluarga Permana yaitu perpindahan agama sebagai sumber konflik sosial. 

Pada subbab pertama ini penulis menjelaskan konflik sosial keagamaan dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah perkawinan campuran Islam-katolik yang penulis paparkan dengan menyertakan beberapa teks novel dalam kajiannya. Kedua, upacara pembaptisan yang merupakan prosesi perpindahan agama dari Islam ke katolik. Di sini penulis menjelaskan kontroversi terkait perpindahan agama ini dilihat dari kehidupan sosial keagamaan masyarakat. 
Bagian ketiga adalah konflik keagamaan yang mewarnai cerita meninggalnya tokoh Ida yang sebelumnya sudah dibaptis (keluar dari Islam untuk masuk agama katolik) akhirnya meninggal dengan mengucapkan kalimat tahlil –artinya secara formal ia beragama katolik tetapi batinnya dan di akhir hayatnya ia seorang muslimah. Setelah itu pemakaman jenazah Ida dilakukan secara katolik. Hal ini tentu saja mengundang konflik lagi yang merupakan perpanjangan konflik yang terbentuk sejak peristiwa pembaptisan.

Pada subbab dua dari hasil kajian, penulis mengemukakan bahwa pengembangan agama pada umat beragama dapat menimbulkan konflik sosial. Pengembangan agama pada umat yang sudah beragama bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan bertentangan dengan ajaran agama. Krisis ketakwaan juga sebagai sumber konflik sosial penulis paparkan dalam subbab tiga. Pada bagian ini dipaparkan tentang korupsi dan memperkaya diri, penyalahgunaan jabatan, dekadensi moral remaja dan kawin paksa versi modern. 

Subbab empat menjelaskan bahwa zina dan aborsi merupakan fenomena pelanggaran etika sosial dan agama. Subbab 5, 6, dan 7 memuat gagasan peran agama dalam rumah tangga dan perilaku anak, iman sebagai pengendali diri, serta agama sebagai pedoman meraih kebahagiaan. Dalam hasil kajian pada subbab 5, 6, dan 7 tersebut, penulis menyandarkan kajiannya pada ajaran yang penulis anut yaitu Islam sehingga banyak ditemui kutipan ayat Al-Qur’an dan Hadits.

Dari kajian interteks penulis menyimpulkan bahwa makna novel Keluarga Permana sebagai karya transformasi dapat dipahami secara utuh bila dikaitkan dengan hipogramnya yakni karya Ramadhan sebelumnya (novel Kemelut Hidup), Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama, teks Al-Qur’an dan Hadist, serta latar sosial budaya Indonesia pada dekade 1970-an.

Bab terakhir buku ini adalah bab V yaitu simpulan. Penulis menyimpulkan hasil kajiannya yang terdiri dari analisis struktur dan analisis makna novel Keluarga Permana.

Buku ini mempunyai kelebihan utamanya adalah penggunaan pendekatan semiotik dan interteks yang dilakukan penulis terhadap novel Keluarga Permana. Sebelum kajian ini memang belum ada kajian yang membahas novel ini dari segi analisis makna. Ada satu kajian skripsi yang hanya membahas masalah keagamaan tetapi dengan menggunakan pendekatan strukturalisme saja sehingga kajian yang dilakukan penulis dan dibukukan ini menambah khasanah kesusastraan Indonesia modern. 

Kelebihan lainnya adalah hasil analisis makna yang mendalam tentang dimensi sosial dan keagamaan. Penulis mampu memunculkan gagasan yang terkandung dalam novel Keluarga Permana dan menjabarkannya secara luas dan terperinci. Buku ini juga memberikan amanat kepada pembaca agar tidak mengalami konflik yang dialami tokoh-tokoh dalam novel dengan peningkatan iman dan takwa. Dengan begitu buku ini memberikan kekayaan batin bagi pembaca.

Buku ini masih tergolong tebal karena untuk sebuah hasil disertasi jika dibukukan seharusnya lebih diringkas lagi dengan mengurangi hal-hal yang kurang penting, seperti beberapa landasan teori dan kutipan-kutipan pendukung argumen yang kurang penting. Dalam kajiannya penulis mendasarkan pemikiran pada ajaran agama yang penulis anut sehingga dalam kajiannya terkesan ada subyektifitas dari penulis, karena bisa saja ada orang yang mengkaji novel ini dengan pandangan seorang penganut katolik. Meskipun begitu, hal tersebut tidak mengurangi kualitas secara umum dari buku ini.

Buku ini layak dibaca oleh orang yang berkecimpung dalam dunia kesusastraan untuk menambah wawasan baik dalam intelektual, emosional, maupun spiritual khususnya.

 
Identitas Buku
  1. Judul Buku : Dimensi Sosial Keagamaan dalam Fiksi Indonesia Modern, Fenomena Perkawinan Lintas Agama dalam Novel Keluarga Permana Karya Ramadhan K.H.: Kajian Semiotik 
  2. Penulis: Dr. Ali Imron Al-Ma’ruf, M.Hum.
  3. Penerbit: SmartMedia
  4. Cetakan: Cetakan II Mei 2010
  5. Kota Terbit: Solo
  6. Tebal: xi + 236 halaman

Oleh: Sukrisno Santoso, Juni 2010



No comments:

Post a Comment