Bab IV
Bidang Kajian dan Jenis Kajian Stilistika
Bidang Kajian Stilistika
Menurut Abrams (1981: 192), stilistika kesusastraan merupakan metode analisis karya sastra.
Stilistika dimaksudkan untuk menggantikan kritik sastra yang subjektif dan impresif dengan analisis style teks kesastraan yang lebih bersifat objektif dan ilmiah.
Bidang Kajian dan Jenis Kajian Stilistika
Bidang Kajian Stilistika
Menurut Abrams (1981: 192), stilistika kesusastraan merupakan metode analisis karya sastra.
Stilistika dimaksudkan untuk menggantikan kritik sastra yang subjektif dan impresif dengan analisis style teks kesastraan yang lebih bersifat objektif dan ilmiah.
Fitur stilistika (stylistic features) adalah fonologi, sintaksis, leksikal, dan retorika (rhetorical) yang meliputi karaktertistik penggunaan bahasa figuratif, pencitraan, dan sebagainya. Leech & Short (1984: 75-80) berpendapat bahwa unsur stilistika (stylistic categories) meliputi unsur leksikal, gramatikal, figure of speech serta kontak dan kohesi.
Menurut Keraf (1991: 112), gaya bahasa meliputi semua hierarki kebahasaan, yakni pilihan kata (diksi), frase, klausa dan kalimat, serta wacana. Pradopo (2004: 9-14) mengatakan unsur-unsur gaya bahasa itu meliputi intonasi, bunyi, kata, kalimat, dan wacana.
Junus (1989: 8) mengatakan bahwa bidang kajian stilistika meliputi bunyi bahasa, kata, dan struktur kalimat. Sudjiman (1995: 12) mengartikan style sebagai gaya bahasa dan gaya bahasa itu sendiri mencakup diksi, struktur kalimat, majas, citraan, pola rima serta matra yang digunakan seorang pengarang yang terdapat dalam sebuah karya sastra.
Junus (1989: 8) mengatakan bahwa bidang kajian stilistika meliputi bunyi bahasa, kata, dan struktur kalimat. Sudjiman (1995: 12) mengartikan style sebagai gaya bahasa dan gaya bahasa itu sendiri mencakup diksi, struktur kalimat, majas, citraan, pola rima serta matra yang digunakan seorang pengarang yang terdapat dalam sebuah karya sastra.
Sayuti (2000: 174) menjelaskan bahwa unsur-unsur yang membangun gaya bahasa seorang pengarang dalam karya sastranya pada dasarnya meliputi diksi, citraan, dan sintaksis. Aminuddin (1995: 44) menjelaskan bahwa bidang kajian stilistika dapat meliputi kata-kata, tanda baca, gambar serta bentuk tanda lain yang dapat dianalogikan sebagai kata-kata.
Merujuk pendapat para pakar di atas terutama Abrams, Leech & Short, Pradopo, Sayuti, dan Keraf, kajian stilistika karya sastra dapat dilakukan dengan mengkaji bentuk dan tanda-tanda linguistik yang digunakan dalam struktur lahir karya sastra sebagai media ekspresi pengarang dalam mengemukakan gagasannya.
Unsur-unsur stilistika sebagai tanda-tanda linguistik itu dapat berupa:
Merujuk pendapat para pakar di atas terutama Abrams, Leech & Short, Pradopo, Sayuti, dan Keraf, kajian stilistika karya sastra dapat dilakukan dengan mengkaji bentuk dan tanda-tanda linguistik yang digunakan dalam struktur lahir karya sastra sebagai media ekspresi pengarang dalam mengemukakan gagasannya.
Unsur-unsur stilistika sebagai tanda-tanda linguistik itu dapat berupa:
- Fonem (phonem), pemanfaatan bunyi-bunyi tertentu sehingga menimbulkan orkestrasi bunyi yang indah.
- Leksikal atau diksi (diction)
- Kalimat atau bentuk sintaksis
- Wacana (discourse)
- Bahasa figuratif (figurative language atau figure of speech) yakni bahasa kias
- Citraan (imagery) meliputi citraan visual, audio, perabaan, penciuman, gerak, pencecapan, dan intelektual.
Untuk dapat mengungkapkan gagasan atau mengungkapkan gagasan atau makna yang ingin dikemukakan sastrawan melalui karya sastranya, kajian stilistika karya sastra dilakukan dengan menganalisis tiga aspek.
- Analisis terhadap latar belakang pemanfaatan bentuk-bentuk dan satuan kebahasaan tertentu sebagai wujud stilistika karya sastra.
- Analisis terhadap fungsi pemanfaatan satuan dan bentuk-bentuk kebahasaan tertentu oleh sastrawan dalam karya sastranya.
- Analisis terhadap tujuan pemanfaatan bentuk atau satuan lingual tertentu dalam karya sastra.
Jenis Kajian Stilistiksa
Kajian stilistika meliputi dua jenis yakni stilistika genetis dan stilistika deskriptif (Hartoko dan Rahmanto, 1986: 138). Stilistika genetis adalah pengkajian stilistika individual sastrawan berupa penguraian ciri-ciri gaya bahasa yang terdapat dalam salah satu karya sastranya atau keseluruhan karya sastranya, baik prosa maupun puisinya. Stilistika diskriptif adalah pengkajian gaya bahasa sekelompok sastrawan atau sebuah angkatan sastra, baik ciri-ciri gaya bahasa prosa maupun puisinya.
Dalam kajian stilistika karya sastra terdapat dua macam pendekatan yaitu, (1) dimulai dengan analisis sistematis mengenai system linguistik karya sastra, dilanjutkan dengan interpretasi tentang ciri-ciri tujuan estetik karya tersebut sebagai makna total, (2) mempelajari sejumlah ciri khas yang membedakan sistem satu dengan yang lain, dengan menggunakan metode pengontrasan.
Referensi:
Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2009. Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Surakarta: Cakra Books Solo
No comments:
Post a Comment