Bab II
Penyutradaraan dan Tekknik Berperan
1. Penyutradaraan
Penyutradaraan berhubungan dengan kerja sejak perencanaan pementasan sampai pementasan berakhir. Peranan sutradara teater tradisional tidak sepenting dan sebesar peranan sutradara dalam teater modern. Seluruh pementasan drama modern adalah tanggung jawab sutradara.
Harymawan menyatakan bahwa sutradara adalah karyawan teater yang bertugas mengkoordinasikan segala kebutuhan teater, dengan faham, kecakapan, serta daya imajinasi yang intelegen guna menghasilkan pertunjukan yang berhasil.
a. Sejarah Timbulnya Sutradara
Pada tahun 1923, sutradara terkenal dari Rusia, Constantin Stanislavsky menciptakan metode acting dan menggunakan kehidupan wajar sebagai model seni pentas. Melaui Princetown Players dan Group Theater Stanislavsky mempengaruhi Broadway, sehingga teater profesional menerima teori-teori acting dan penyutradaraan yang diberikan. Sejak saat itu, sutradara berkedudukan penting dalam drama.
b. Tugas Sutradara
1) Merencanakan Produksi
2) Memimpin Latihan
2. Teknik Berperan
Berperan adalah menjadi orang lain sesuai tuntutan lakon drama. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berperan:
a. Kreasi yang dilakukan oleh aktor atau aktris.
b. Peran yang dibawakan harus bersifat alamiah dan wajar.
c. Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa, dan tujuan dari pementasan.
d. Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan periode tertentu dan watak yang harus direpresentasikan.
1) Teknik Berperan Menurut Rendra
a. Aktor atau bintang
b. Sutradara
c. Lingkungan
d. Penulis
2) Teknik Edward A. Wright
a. Sensitif
b. Sensibel
c. Kualitas personal yang memadai
d. Daya dimensi yang kuat
e. Stamina fisik dan mental yang baik.
3) Oscar Brocket
a. Latihan tubuh
b. Latihan suara
c. Observasi dan imajinasi
d. Latihan konsentrasi
e. Latihan teknik
f. Latihan sistem acting
g. Latihan untuk memperlentur keterampilan
4) Constantin Stanislavsky
a. Berperan adalah suatu seni
b. Motivasi
c. Imajinasi
d. Pemusatan Pikiran (konsentrasi)
e. Mengendurkan urat
f. Satuan atau sasaran
g. Keyakinan rasa kebenaran
h. Ingatan batin
i. Komunikasi atau hubungan batin
j. Adaptasi
k. Kekuatan emotif dalam
l. Keadaan kreatif batiniah
m. Sasaran yang paling utama
n. Di ambang pintu bawah sadar
5) Richard Boleslavsky
a. Konsentrasi
b. Ingatan emosi
c. Laku dramatis
d. Pembangunan watak
e. Observasi
f. Irama
6) Adjib Hamzah
a. Latihan suara dan ucapan
b. Latihan pernafasan
c. Pendiskusian struktur teks drama
d. Latihan movement
e. Latihan mimik
f. Latihan blocking (pengelompokan)
g. Latihan penghayatan dan imajinasi
h. Latihan pencapaian mood
i. General rehearsal (laihan akhir)
Referensi:
Waluyo, Herman. J. 2002. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya
No comments:
Post a Comment